Langsung ke konten utama

Imam Besar FBR: Moderasi Beragama Adalah Tanggung Jawab Bersama

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), KH Lutfi Hakim mengatakan pentingnya Moderasi Beragama hadir di Indonesia sebagai solusi untuk menciptakan kerukunan dan harmoni kehidupan bersama, di dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Hal ini disampaikan dalam acara Orientasi Pelopor Moderasi Beragama pada Penyuluh Agama di Kementerian Agama di Klenteng Kong Miao TMII.

Lebih jauh, KH Lutfi Hakim menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara di mana masyarakatnya itu sangat religius dan pada saat yang sama juga majemuk. Meski bukan negara yang berdasarkan pada agama tertentu, tapi masyarakatnya sangat lekat dengan kehidupan beragama. Boleh dibilang nyaris tidak ada satupun urusan keseharian masyarakatnya yang tidak terkait dengan agama. 

Religiusitas atau semangat beragama ini tidak bisa dipisahkan dari komitmen berbangsa dan bernegara. Makanya dibutuhkan suatu perekat, yaitu Moderasi Beragama.

“Moderasi Beragama merupakan tanggung jawab bersama, bukan hanya perseorangan, kelompok atau institusi tertentu,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Imam Besar FBR: Kami akan Bergerak, Bila Budaya Betawi Tidak Ada di RUU Daerah Khusus Jakarta

SUARAKAUMBETAWI Jakarta,- Rancangan Undang-undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang sedang digarap oleh Badan Legislasi Nasional (Balegnas) menandakan terjadinya perubahan dalam sistem pemerintahan daerah, yang terkait erat dengan situasi politik nasional.                                                                            Menurut Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR), KH. Lutfi Hakim, sejak Jakarta ditetapkan sebagai Ibukota Negara, tujuh presiden dan tiga orde sudah dilalui, terdapat 9 (sembilan) kali perubahan yang bersifat pokok terhadap sistem pemerintahan daerah pasca kemerdekaan, serta 5 (lima) kali perubahan yang berkaitan dengan undang-undang pemerintahan Provinsi Jakarta. “Selama ini perubahan undang-undang Pemerintahan Jakarta, tidak pernah menyertai Betawi maupun budayanya sebagai bagian yang penting untuk menghadapi perubahan itu sendiri. Padahal sudah jelas kalau masyarakat Betawi merupakan penduduk inti kota Jakarta,” jelas Kyai Lutfi.            

PBNU Jangan Jadi Dukun Politik

Suarakaumbetawi.com Jakarta, - Cholis Muzaki, Wakil Katib Syuriah PWNU Jakarta menanggapi pernyataan Sulaiman Tanjung, Wasekjen PBNU terkait pencalonan Muhaimin Iskandar sebagai bakal Calon Wakil Presiden Anies Baswedan pada Pemilu 2024 yang akan datang. Menurut Cholis pernyataan Sulaiman tidak mencerminkan perilaku yang konsisten dengan Khittoh NU 1926: secara lembaga NU tidak boleh terlibat langsung dalam politik praktis dan harus jaga jarak dengan semua parpol. Begitu pula terhadap Capres-Cawapres yang akan berkontestasi dalam Pilpres 2024.   Pernyataan Sulaiman merupakan carracter asasination terhadap Muhaimin Iskandar yang nota bene kader NU. Ini sikap politik yang tidak beradab dan menunjukan keperpihakan terhadap bakal calon tertentu. Pernyataan itu sangat bertentangan dengan program besar PBNU yang tengah membangun peradaban . “Itu bukan perilaku santri, tapi perilku makelar politik yang baperan,” pungkas Cholis.(Red) 

FBR Ikut Serta Gerakan Apel Akbar Jaga Jakarta - Jaga Indonesia Suarakan Pemilu Damai

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA, - Ribuan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan di DKI Jakarta berkumpul di Monas, untuk mengikuti giat Gerakan Apel Akbar Para Ulama, Tokoh, dan Masyarakat Jakarta.  Gerakan Apel Akbar tersebut diselenggarakan untuk menyerukan pemilu 2024 berlangsung aman, damai, jujur, dan akuntabel, tanpa intimidasi atau diskriminasi. Komitmen itu disampaikan para Ulama, Tokoh, hingga Pimpinan ormas se-DKI Jakarta dalam apel akbar yang bertema JAGA JAKARTA - JAGA INDONESIA. Sabtu, (27/1/2024)  Gerakan Apel Akbar yang dihadiri 10 ribu anggota ormas dari gabungan ormas se-DKI Jakarta, Forkabi, Laskar Merah Putih, FBR, Kaliber, Jager, PPBNI, Satgas Banten Kesti TTKKDH, GMBI, GMKB, KBPP Polri, menyatakan siap menjaga Pemilu 2024 berlangsung aman dan damai. Turut dihadiri K.H. Yusuf Aman, K.H. Zaenal Arifin, Hamdi Mashuri Mut, K.H ABD Rojak, K.H. Nur Hasan, K.H Mursalih, Kyai Rohimin Himasal, K.H Ahmad Yani, Kyai A Syaikullslam, Kyai Syarif Cahyono, dan lain