Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Betawi

Lima Poin Deklarasi Pilkada Damai 2024 Dihajatan Milad FBR XXIII

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Milad ke-23 Forum Betawi Rempug (FBR) yang di Kemayoran Jakarta Pusat menjadi momentum baik secara politik maupun pengembangan kebudayaan Betawi dengan status Jakarta yang akan menjadi kawasan ekonomi dan kota global berskala internasional. Imam Besar FBR, KH. Lutfi Hakim dalam sambutannya menyampaikan bahwa Betawi harus berani ke depan sebagai suku asli di Jakarta. Masyarakat Betawi harus tetap menjaga kampungnya sendiri apapun event dan konstalasi yang ada di Jakarta.  Lutfi Hakim, ajang pilkada 2024 diharapkan dapat berjalan dengan kondusif dan aman untuk kesiapan Jakarta dan Masyarakat Betawi yang unggul untuk menuju Indonesia Maju.  Dalam kesempatan inilah, Imam Besar FBR  menyampaikan lima poin deklarasi Pilkada Damai 2024. Pertama, Keluarga Besar Forum Betawi Rempug se-Jabodetabek menyatakan sanggup dan bersedia, Mewujudkan Pilkada 2024 berlangsung secara umum, bebas, rahasia, jujur dan adil Kedua, Forum Betawi Rempug akan Mewujudkan sit

MUI Jakarta Sambut Perubahan Jakarta Dengan Lokakarya Kebudayaan

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Majelis Ulama Indonesia Provinsi Jakarta dalam waktu dekat melalui bidang Seni dan Budayanya akan menyelenggarakan Lokakarya Kebudayaan dengan tajuk “Peta Jalan Ulama Dan Kebudayaan Merespon Perubahan Status Jakarta Menuju Indonesia Emas Tahun 2045” di daerah Jakarta Pusat tepatnya Hotel Tavia eks Grand Cempaka pada 30-31 Juli 2024. Ketua Bidang Seni dan Budaya MUI Jakarta, KH. Lutfi Hakim mengatakan bahwa lokakarya ini merupakan bentuk kepedulian MUI terhadap budaya lokal yang harus tetap terjaga eksistensinya tanpa mengurangi nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, bahkan melalui lokakarya diharapkan adanya pengembangan antara budaya dan Islam yang melahirkan akulturasi budaya berdasarkan pada agama.  Selain itu, Lutfi Hakim juga menyampaikan, MUI Jakarta sangat berkepentingan dalam menjaga kearifan lokal dan perlunya penyesuaian dan adaptasi dengan perkembangan jaman, apalagi saat ini Jakarta sebagai wilayah bertemunya semua budaya dan agam

Imam Besar FBR: Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi Bentuk Pengakuan Eksistensi Bahasa Betawi

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kementerian Agama RI berkolaborasi dengan Pusat Studi Betawi (PSB) UIN Jakarta untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi. Kick offnya dilaksanakan pada bulan Ramadhan 1445 H yang lalu, dan dilanjutkan dengan Fullboard Meeting Pembahasan Hasil Terjemahan tersebut sejak Rabu-Jumat (10-12/7). Imam Besar Forum Betawi Rempug, KH Lutfi Hakim, sebagai salah satu peserta yang terlibat di dalamnya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk pengakuan terhadap eksistensi bahasa Betawi sebagai bahasa penutur keempat terbesar yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Lebih jauh, Kyai Lutfi Hakim, yang juga Ketua Bidang Seni dan Budaya MUI Jakarta ini mengatakan bahwa Penerjemahan ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Betawi di dalam melestarikan bahasa Betawi. “Ini merupakan kerja ibadah, yang denganny

Prof. Dr. Murodi Al-Batawi, M.Ag : Terjemahan Al-Quran Ke Dalam Bahasa Betawi

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, -Menerjemahkan Al-Qur’an Ke Dalam Bahasa Betawi Sebagai Upaya Pelestarian Budaya Pamulang, – Baru-baru ini Pusat Studi Betawi (PSB) UIN Jakarta diajak berkolaborasi oleh Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kementerian Agama RI, untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi. Menarik, karena selama ini terjemahan Al-Qur’an yang biasa dibaca adalah terjemahan bahasa Indonesia dan beberapa bahasa daerah, seperti Jawa, Sunda dan Melayu. Sehingga bagi yang ingin memahami arti dari ayat yang dibaca, bisa langsung dimengerti. Tanpa harus belajar bahasa Arab, Nahwu, Sharaf, Balaghah, dan seterusnya. Terjemahan Al-Qur’an ke dalam bahasa daerah juga merupakan salah satu upaya pelestarian bahasa dan budaya suatu daerah, seperti kebudayaan Betawi. Terlebih proyek ini dikerjakan bareng dengan lembaga semi otonom UIN Jakarta, PSB( Pusat Studi Betawi). Lembaga ini selain memiliki otoritas keilmuan, melibatkan para ahli di