Langsung ke konten utama

Postingan

AKBP Bestiana Menyambangi Kediaman Imam Besar FBR Ajak Bersama Jaga Pemilu 2024 Damai

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Sebagai upaya menjaga keamanan dan kedamaian jelang pesta demokrasi Pemilu 2024. Dan saat pelaksanaan berlangsungnya Pemilu, Polri menggandeng seluruh elemen masyarakat untuk berperan serta, tak terkecuali organisasi kemasyarakatan dan tokoh agama. Untuk itu, AKBP Bestiana dari Mabes Polri menyambangi kediaman Imam Besar FBR KH. Lutfi Hakim, di Metlend Ujung Menteng, Jakarta Timur, Senin (29 Januari 2024). Kedatangannya AKBP Bestiana merangkul FBR untuk jaga keamanan pemilu damai. AKBP  Bestiana mengajak kepada seluruh anggota FBR se- Jabodetabek untuk berpartisipasi dan menjaga keamanan  dalam gelaran  Pemilu Damai 2024. Sementara itu Imam Besar FBR KH. Lutfi Hakim pada kesempatan tersebut mengajak kepada seluruh warga Masyarakat khususnya Anggota FBR untuk menjaga agar Pemilu 2024 berjalan aman dan damai. "Mari jaga pemilu damai 2024, FBR Jaga Kampung, FBR bersama polri berkolaborasi," tandasnya.

FBR Ikut Serta Gerakan Apel Akbar Jaga Jakarta - Jaga Indonesia Suarakan Pemilu Damai

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA, - Ribuan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan di DKI Jakarta berkumpul di Monas, untuk mengikuti giat Gerakan Apel Akbar Para Ulama, Tokoh, dan Masyarakat Jakarta.  Gerakan Apel Akbar tersebut diselenggarakan untuk menyerukan pemilu 2024 berlangsung aman, damai, jujur, dan akuntabel, tanpa intimidasi atau diskriminasi. Komitmen itu disampaikan para Ulama, Tokoh, hingga Pimpinan ormas se-DKI Jakarta dalam apel akbar yang bertema JAGA JAKARTA - JAGA INDONESIA. Sabtu, (27/1/2024)  Gerakan Apel Akbar yang dihadiri 10 ribu anggota ormas dari gabungan ormas se-DKI Jakarta, Forkabi, Laskar Merah Putih, FBR, Kaliber, Jager, PPBNI, Satgas Banten Kesti TTKKDH, GMBI, GMKB, KBPP Polri, menyatakan siap menjaga Pemilu 2024 berlangsung aman dan damai. Turut dihadiri K.H. Yusuf Aman, K.H. Zaenal Arifin, Hamdi Mashuri Mut, K.H ABD Rojak, K.H. Nur Hasan, K.H Mursalih, Kyai Rohimin Himasal, K.H Ahmad Yani, Kyai A Syaikullslam, Kyai Syarif Cahyono, dan lain

Ini Alasan Kenapa FBR Dukung Paslon Ganjar-Mahfud

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Forum Betawi Rempug (FBR) ada bukan semata-mata karena faktor politik, tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial dan kearifan lokal. Sejak didirikan pada tanggal 29 Juli 2001 silam, FBR tidak ingin kasus yang terjadi pada suku Aborigin di Australia menimpa masyarakat Betawi, atau kasus yang terjadi pada suku Indian di Amerika dialami bangsa Indonesia, sehingga banyak persoalan sosial yang dikerjakan FBR.  Mulai dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pembinaan sektor ekonomi, mendorong eksistensi kebudayaan Betawi, hingga penguatan masyarakat Betawi di mata hukum. Tidak ada yang lain, selama 23 tahun berdiri FBR masih memiliki satu tujuan, yaitu untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi, yang dahulu tertindas secara struktural ataupun kultural. FBR membuktikan itu, masih dan akan tetap menjadi garda terdepan untuk kepentingan masyarakat Betawi seperti sebuah idiom yang menjadi slogan FBR, yakni "Menjadi Jawara dan

Doa Awal Tahun FBR untuk Memenangkan Ganjar-Mahfud

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Mengawali awal tahun 2024 organisasi masyarakat (ormas) Forum Betawi Rempug (FBR), akan menggelar doa bersama awal tahun di Jalan Cakung, Cilincing, Kelurahan Pulogebang, Cakung Jakarta Timur, pada Sabtu, 6 Januari mendatang. Doa awal tahun ini akan dipimpin langsung oleh Ketua Umum FBR, KH Lutfi Hakim dengan mengusung tema menarik, yaitu doa awal tahun FBR untuk kemenangan capres cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Nampaknya organisasi kedaerahan ini sudah menunjukan sikap politiknya jelang pemilu tahun ini yang jatuh pada tanggal 14 Februari 2024. "Sebagai organisasi yang sudah mulai dewasa, kita tidak mungkin netral dan memutuskan untuk memberikan dukungan terhadap pasangan Ganjar dan Mahfud," ujar Lutfi Hakim saat dihubungi netipers Selasa, (2/1/2024). Ia menjelaskan secara simbolis dukungan untuk pasangan nomor urut 3 (tiga) ini memang diadakan dalam konsep doa bersama, alasanya karena melalui doa organisasi bisa lebih khidmat

Katib Syuriah PWNU Jakarta: Warga NU Harus Dewasa Berpolitik

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Memasuki tahun 2024, suhu politik makin memanas, bahkan tidak sedikit, caci maki, ujaran kebencian dan berita-berita hoax mengotori atmosfer di media sosial. Hal itu membuat Katib Syuriah PWNU Jakarta, KH Lukman Hakim Hamid, lewat pesan Whattappsnya merasa prihatin (2/1). Menurutnya, siapapun dijamin kebebasannya oleh Undang-undang untuk memilih caleg, partai atau pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden yang sesuai dengan nuraninya. Namun kebebasan tersebut harus dibarengi dengan kesadaran untuk mensukseskan Pemilu 2024 yang demokratis,Jurdil, transparan, damai dan kondusif. Oleh karena itu, Kyai Lukman, yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hamid Cilangkap Jakarta ini, menghimbau kepada warga NU di Jakarta untuk menjadi garda terdepan dalam mewujudkan kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi kepada masyarakat. Selanjutnya, Ketua Dewan Fatwa DPW Pecinta Tanah Air (Petanesia) Jakarta ini mengharapkan agar Warga NU di Jakarta berpartisipasi di d

Imam Besar FBR: Pasca Bukan Ibukota, Budaya Betawi adalah inti dan ruh kota Jakarta

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Pasca pemerintah resmi memindahkan ibu kota ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) KH Lutfi Hakim menegaskan, saat ini menjadi momentum budaya Betawi menuju era tinggal landas. Tentu harapannya ke depan, Betawi menjadi lebih baik, lebih maju dan sejahtera.  "Saat ini orang Betawi banyak termarjinalkan secara struktur maupun kultur," ungkap KH Lutfi dalam diskusi RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ) yang dilakukan secara daring (Kamis 28/12). Salah satunya kebudayaan, dikatakan dia, untuk melestarikan saja sulit apalagi untuk memajukannya. Sebab, kebudayaan bicara lintas generasi. "Ini membutuhkan dana abadi tidak sekedar dana taktis tahunan," katanya. "Orang Betawi itu tidak masalahkan ibu kota pindah. Yang tidak sepakat itu bukan orang Betawi. Dia tidak tahu menderita kaum Betawi pada saat Jakarta jadi ibu kota," imbuhnya. Kaum Betawi, lanjut dia, tidak memiliki kedaulatan budaya. Dima

Imam Besar FBR: Zulhas Melecehkan Umat

SUARA KAUM BETAWI | Jakarta, -  Beredarnya video Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) yang menggambarkan ada kelompok yang dipengaruhi fanatisme terhadap salah satu pasangan capres-cawapres saat menjalankan shalat tidak berani melafalkan ‘amin’ begitu imam selesai membaca surat Al Fatihah. Selain itu, Zulhas juga menggambarkan sekelompok umat Islam yang saking fanatiknya terhadap pasangan capres-cawapres (dalam hal ini Prabowo Subianto) sehingga tidak mau menjulurkan satu telunjuk jari saat tasyahud karena khawatir dikira mendukung paslon lain. Zulhas juga memeragakan dengan menjulurkan dua jari. Video tersebut banyak disoroti berbagai kalangan dan dianggap menistakan agama. Salah satu yang menyorotinya adalah Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR), KH. Lutfi Hakim dalam pesan Whattapps-nya, Rabu (20/12). Menurutnya, tidak selayaknya Zulhas sebagai pejabat negara mempermainkan agama sekadar untuk melampiaskan hasrat politiknya demi menjilat Pasangan Capres yang didukungnya