Langsung ke konten utama

PJ Gubernur Heru Budi Hartono Hadiri Peringatan HUT ke-20 Rusun Cinta Kasih Tzu Chi

Suarakaumbetawi.com Jakarta, - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghadiri peringatan hari ulang tahun ke-20 Rumah Susun (Rusun) Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat, Sabtu (26/8/2023) siang.

Pantauan awak media di lokasi, Heru tiba sekitar pukul 14.41 WIB. Ia langsung menuju Gedung C Rusun Cinta Kasih yang setiap hari digunakan sebagai taman kanak-kanak (TK).

Eks Wali Kota Jakarta Utara itu mengenakan outfit kasual.

Heru mengenakan kaus berkerah warna putih dan celana jeans biru serta sneakers warna hitam.
Kedatangan Heru itu langsung disambut pengurus Rusun Cinta Kasih Tzu Chi yang mengenakan kaus berwarna abu-abu.

Heru kemudian dipersilakan untuk duduk di sofa yang tersedia. Ia kemudian menyaksikan paduan suara sebagai pembuka acara.

Tak lama, Heru diminta memberikan sambutan dalam acara tersebut. Sejak awal, ia mengundang gelak tawa tamu dengan menjelaskan outfit yang digunakan hari ini.

"Kali ini saya pakai kaus berwarna putih, celana jeans, dan sepatu berwarna hitam tanpa kaus kaki," kata Heru disambut gelak tawa para tamu.

Heru menjelaskan, pakaian yang dia kenakan pada acara HUT ke-20 Rusun Cinta Kasih Tzu Chi ini untuk mengenang masa lalunya saat masih menjabat sebagai pejabat eselon empat yang menyosialisasikan upaya penanggulangan banjir.

"Artinya apa? Tahun 2002 saya dari satu rumah ke rumah lain mengenakan pakaian ini. Bukan saya tidak menghargai ulang tahun ke-20 Tzu Chi. Saya teringat 20 tahun saat saya sosialisasi ke warga untuk membantu pemda soal penanggulangan banjir di sini," ucap Heru.

Sumber :Kompas

Komentar

Postingan populer dari blog ini

FBR Ikut Serta Gerakan Apel Akbar Jaga Jakarta - Jaga Indonesia Suarakan Pemilu Damai

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA, - Ribuan massa dari berbagai organisasi kemasyarakatan di DKI Jakarta berkumpul di Monas, untuk mengikuti giat Gerakan Apel Akbar Para Ulama, Tokoh, dan Masyarakat Jakarta.  Gerakan Apel Akbar tersebut diselenggarakan untuk menyerukan pemilu 2024 berlangsung aman, damai, jujur, dan akuntabel, tanpa intimidasi atau diskriminasi. Komitmen itu disampaikan para Ulama, Tokoh, hingga Pimpinan ormas se-DKI Jakarta dalam apel akbar yang bertema JAGA JAKARTA - JAGA INDONESIA. Sabtu, (27/1/2024)  Gerakan Apel Akbar yang dihadiri 10 ribu anggota ormas dari gabungan ormas se-DKI Jakarta, Forkabi, Laskar Merah Putih, FBR, Kaliber, Jager, PPBNI, Satgas Banten Kesti TTKKDH, GMBI, GMKB, KBPP Polri, menyatakan siap menjaga Pemilu 2024 berlangsung aman dan damai. Turut dihadiri K.H. Yusuf Aman, K.H. Zaenal Arifin, Hamdi Mashuri Mut, K.H ABD Rojak, K.H. Nur Hasan, K.H Mursalih, Kyai Rohimin Himasal, K.H Ahmad Yani, Kyai A Syaikullslam, Kyai Syarif Cah...

KH Lutfi Hakim Menyambut Baik Pembangunan Tugu Golok Cakung

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Golok Cakung berdasarkan SK Gubernur Nomor 91 Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkannya kepada masyarakat, Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2024 berencana membangun Tugu Golok Cakung yang berlokasi di Jalan Raya Hamengkubuwono IX (dahulu Jalan Raya Bekasi) RT 002/02 Kelurahan Cakung Barat Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Lokasi tersebut merupakan hasil rapat pada hari Senin (19/8) di kantor Kecamatan Cakung yang dipimpin oleh Camat Cakung. Turut hadir dalam rapat itu, utusan dari Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Sudin Kebudayaan Kotamadya Jakarta Timur, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Ketua Forkabi Jakarta Timur, Ketua Gardu FBR setempat dan beberapa tokoh Betawi kampung Cakung selaku pemilik, pecinta dan simpatisan golok Cakung. Menurut Kyai Lutfi Hakim, pemilihan lokasi tugu tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek sejarah,...

Ini Alasan Kenapa FBR Dukung Paslon Ganjar-Mahfud

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Forum Betawi Rempug (FBR) ada bukan semata-mata karena faktor politik, tetapi lebih disebabkan oleh faktor-faktor sosial dan kearifan lokal. Sejak didirikan pada tanggal 29 Juli 2001 silam, FBR tidak ingin kasus yang terjadi pada suku Aborigin di Australia menimpa masyarakat Betawi, atau kasus yang terjadi pada suku Indian di Amerika dialami bangsa Indonesia, sehingga banyak persoalan sosial yang dikerjakan FBR.  Mulai dari pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), pembinaan sektor ekonomi, mendorong eksistensi kebudayaan Betawi, hingga penguatan masyarakat Betawi di mata hukum. Tidak ada yang lain, selama 23 tahun berdiri FBR masih memiliki satu tujuan, yaitu untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Betawi, yang dahulu tertindas secara struktural ataupun kultural. FBR membuktikan itu, masih dan akan tetap menjadi garda terdepan untuk kepentingan masyarakat Betawi seperti sebuah idiom yang menjadi slogan FBR, yakni "Menjadi Jawara dan ...