SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Perjalanan dari Mekkah ke Madinah atau sebaliknya yang dilakukan oleh jamaah Umroh atau Haji, kini tidak hanya menggunakan mobil atau bus, tapi dapat juga menggunakan kereta cepat, sehingga menghemat banyak waktu.
Dalam kesempatan melaksanakan Umroh pada bulan Februari tahun 2024 ini, Imam Besar Forum Betawi Rempug (FBR) KH Lutfi Hakim memanfaatkan fasilitas kereta cepat tersebut. Menurutnya, desainnya tidak jauh berbeda dengan kereta cepat Whoosh di Indonesia, , sebab berasal dari sumber yang sama, yaitu China.
Tak bisa dipungkiri, China saat ini merupakan negara dengan ekonomi terkuat nomor dua di dunia. Berdasarkan data Bank Dunia 2022, AS saat ini memiliki ekonomi terbesar di dunia sejauh ini dengan PDB sebesar 23 triliun dolar AS. Sementara Tiongkok memiliki PDB terbesar kedua di dunia dengan nilai 18 triliun dolar AS.
Tidak heran dengan kekuatan ekonomi China yang sangat besar itu, banyak negara di dunia berbondong-bondong ingin bekerja sama dengan China. Termasuk pemerintah di negara-negara Timur Tengah, Asia, Amerika Latin, dan Afrika. Bahkan, banyak negara di Eropa pun bekerja sama dengan China. Tak terlupakan Australia yang menjadikan China mitra dagang terbesarnya.
Oleh karena itu, dapat dipahami mengapa pemerintah kita melakukan banyak kerja sama dengan China, termasuk kereta cepat Indonesia China, dan juga kendaraan listrik.
Arab Saudi pun melakukan kolaborasi serupa dengan China. Asal tahu saja, jika Anda yang pernah umrah atau pun naik haji dan menggunakan transportasi kereta Haramain Express Mekah-Madinah, infrastruktur kereta tersebut tersebut dibangun oleh China.
Saudi mempercayakan pembangunan jaringan kereta cepat pertamanya di Mekkah tersebut kepada pemerintah China, karena China memang mumpuni. Soal pembangunan infrastruktur kereta cepat, China memang sudah punya reputasi bagus. Kereta cepat di Laos dan sejumlah kereta cepat lainnya di Asia juga dibuat oleh China.
“Jadi, tak salah, kalau Indonesia juga melirik China untuk pembangunan kereta cepat pertama di negara kita yang sudah mulai beroperasi. Soalnya, China kini juga menjadi penguasa teknologi transportasi,” pungkasnya.
Komentar
Posting Komentar