Langsung ke konten utama

Silaturrahmi dan Kerjasama MUI Jakarta Dengan Malaysia

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Lawatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta, Bidang Seni Budaya Islam (Senbud) serta Bidang Perempuan Seni dan Keluarga (PRK) ke Malaysia (10/2), di antaranya diterima oleh Sekretaris Jenderal Jabatan Kemajuan Islam Malaysia (JAKIM), Dato Dr. Sirajudin di kantornya.

Dalam kesempatan itu, Sirajudin mengatakan bersedia mengundang MUI Jakarta untuk berpartisipasi dalam pertemuan MABIMS, yang akan digelar berbarengan dengan acara Malaka International Halal Festival di Malaka Malaysia pada tanggal  16-19 Oktober 2025.

Selain itu, kerjasama di bidang lainnya dapat segera diwujudkan dalam bentuk studi banding yang berkaitan dengan masalah pengembangan UMKM, penanganan Lansia, sertikat Halal, crisis center, penguatan iman Islam pada mualaf, gerakan anti narkoba serta pengembangan dan harmonisasi hukum Islam.

Salah satu Dewan Pertimbangan MUI DKI Sylviana Murni, Ketua dan sekretaris Bidang PRK  Nuraini Syaifullah dan Ita Helyati, juga Sekretaris Bidang Seni Budaya Islam (Senbud) MUI Jakarta, Erlina Fauziyah,  menyambut baik upaya kerjasama ini untuk lebih memaksimalkan peran dan fungsi kelembagaan MUI Jakarta.

Sementara Ketua Bidang Perempuan Remaja dan Keluarga (PRK) MUI Jakarta berharap agar kerjasama ini dapat segera direalisasikan sebagai komitmen bersama untuk memperjuangkan kemaslahatan umat.

“Kami berharap kerjasama ini bukan hanya dengan Malaysia tapi juga dengan negara-negara ASEAN lainnya,” pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENYONGSONG 24 TAHUN FBR: DARI TUDUHAN NORAK DAN PENUH ANCAMAN, MENUJU PILAR BUDAYA BETAWI

SUARKAUMBETAWI | JAKARTA,- Salam rempug, dua puluh empat tahun sudah Forum Betawi Rempug (FBR) hadir di tengah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebuah perjalanan panjang bagi sebuah organisasi massa yang lahir dari semangat kebudayaan, identitas, dan solidaritas msayarakat Betawi. Meski tak luput dari kritik, kontroversi, bahkan upaya pembubaran, FBR tetap bertahan—terus tumbuh dan meluas hingga ke luar wilayah Jakarta, menyatukan masyarakat Betawi lintas batas dalam barisan kerempugan. Di saat banyak ormas dituding meniru gaya militer atau menampilkan wajah represif, FBR memilih jalur berbeda: jalur budaya dan kedaerahan. Gaya khas lokal Betawi dengan keluguan, kelugasan dan kesederhanaannya, yang sempat dicibir “norak” pada awal kemunculannya, justru menjadi ciri khas yang membedakan FBR dari organisasi lain. Gaya ini pula yang menjadikannya dekat dengan rakyat, bukan dengan kekuasaan. Tidak bisa dipungkiri, perjalanan FBR memang tidak selalu mulus. Ada masa ketika cit...

KH Lutfi Hakim Menyambut Baik Pembangunan Tugu Golok Cakung

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Golok Cakung berdasarkan SK Gubernur Nomor 91 Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkannya kepada masyarakat, Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2024 berencana membangun Tugu Golok Cakung yang berlokasi di Jalan Raya Hamengkubuwono IX (dahulu Jalan Raya Bekasi) RT 002/02 Kelurahan Cakung Barat Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Lokasi tersebut merupakan hasil rapat pada hari Senin (19/8) di kantor Kecamatan Cakung yang dipimpin oleh Camat Cakung. Turut hadir dalam rapat itu, utusan dari Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Sudin Kebudayaan Kotamadya Jakarta Timur, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Ketua Forkabi Jakarta Timur, Ketua Gardu FBR setempat dan beberapa tokoh Betawi kampung Cakung selaku pemilik, pecinta dan simpatisan golok Cakung. Menurut Kyai Lutfi Hakim, pemilihan lokasi tugu tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek sejarah,...

Imam Besar FBR: Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi Bentuk Pengakuan Eksistensi Bahasa Betawi

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kementerian Agama RI berkolaborasi dengan Pusat Studi Betawi (PSB) UIN Jakarta untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi. Kick offnya dilaksanakan pada bulan Ramadhan 1445 H yang lalu, dan dilanjutkan dengan Fullboard Meeting Pembahasan Hasil Terjemahan tersebut sejak Rabu-Jumat (10-12/7). Imam Besar Forum Betawi Rempug, KH Lutfi Hakim, sebagai salah satu peserta yang terlibat di dalamnya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk pengakuan terhadap eksistensi bahasa Betawi sebagai bahasa penutur keempat terbesar yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Lebih jauh, Kyai Lutfi Hakim, yang juga Ketua Bidang Seni dan Budaya MUI Jakarta ini mengatakan bahwa Penerjemahan ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Betawi di dalam melestarikan bahasa Betawi. “Ini merupakan kerja ibadah, yang denganny...