Langsung ke konten utama

Imam Besar FBR: Lebaran Betawi 2025, Momentum Budaya Betawi Raih Pengakuan Global

SUARAKAUMBETAWI | JAKARTA, - Ibu Kota tengah bersiap menggelar perhelatan budaya tahunan Lebaran Betawi 2025. Lebih dari sekadar seremoni tradisional, perayaan tahun ini diharapkan menjadi momen penting pengakuan budaya Betawi di kancah internasional.

Dengan mengusung tema "Menyongsong Lima Abad Jakarta dengan Semangat Mempererat Kearifan Lokal Masyarakat Betawi", Lebaran Betawi 2025 dirancang sebagai ajang yang mengedepankan kekayaan seni, tradisi, dan kuliner khas Betawi. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, memberikan dukungan penuh terhadap agenda ini, bahkan menyatakan komitmennya untuk menjadikan Lebaran Betawi sebagai ikon budaya bertaraf internasional melalui pendekatan diplomasi budaya Asia.

Salah satu langkah strategis yang dinanti adalah kehadiran para Duta Besar dari negara-negara Asia yang akan diundang untuk menyaksikan langsung keragaman budaya Jakarta. Kehadiran mereka dinilai sebagai simbol pengakuan atas kekayaan lokal Betawi yang telah mengakar selama berabad-abad.

Lebaran Betawi juga menjadi panggung diplomasi budaya, mempererat hubungan antarbangsa lewat seni, kuliner, serta nilai-nilai kearifan lokal. Inisiatif ini sejalan dengan semangat Forum Betawi Rempug (FBR) yang selama ini konsisten mengusung misi pelestarian tradisi dan perajutan kebhinekaan dari Tanah Betawi.

Ketua Umum FBR, KH. Lutfi Hakim, menegaskan bahwa Lebaran Betawi adalah simbol persatuan dalam keberagaman. Ia mengingatkan bahwa semangat toleransi di Jakarta sudah tumbuh sejak lebih dari 117 tahun silam, kala masyarakat Betawi menjadi saksi sekaligus fasilitator awal gerakan kebangsaan Indonesia.

"Irama harmoni Jakarta ibarat musik tanjidor: ceria, terstruktur, dan menyatukan. Lebaran Betawi bukan hanya milik orang Betawi, tapi milik seluruh warga Jakarta," ujarnya.

Lebih jauh Imam Besar FBR mengingatkan agar acara ini tidak terjebak menjadi seremoni mahal tanpa substansi. Menurut mereka, sudah saatnya warisan budaya Betawi diperjuangkan secara serius hingga mendapatkan pengakuan hukum yang sah.

Fokus utama perjuangan FBR saat ini adalah dorongan terhadap penerbitan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Lembaga Adat Masyarakat Betawi. Payung hukum ini dinilai krusial untuk melindungi eksistensi budaya Betawi, mengintegrasikannya ke dalam sistem pemerintahan dan pendidikan, serta mencegah budaya lokal hanya menjadi tontonan tahunan.

Lebaran Betawi 2025 dinilai sebagai momentum ideal bagi Gubernur Pramono Anung untuk menyampaikan komitmen atas penerbitan Pergub tersebut. Meski proses formalnya masih membutuhkan waktu, sinyal politik dari kepala daerah akan menjadi langkah simbolik yang penting.

Kyai Lutfi Hakim, yang juga Wakil Ketua PWNU Jakarta, mengimbau agar pemerintah tidak lagi terjebak dalam wacana mempersatukan ormas Betawi. Menurutnya, masing-masing ormas telah memiliki badan hukum sendiri dan dapat berkembang secara mandiri di bawah pengawasan dan pembinaan Kesbangpol.

"Yang kita butuhkan bukan lagi penyatuan formal, tetapi penguatan kelembagaan adat Betawi yang inklusif dan representatif. Lewat Pergub itu, kita bicara masyarakat Betawi secara kolektif, bukan berdasarkan golongan," tegasnya.

Lebaran Betawi 2025 diharapkan tak hanya menjadi panggung kosmetik atau perayaan budaya yang meriah, namun juga tonggak penting dalam pelestarian dan penguatan identitas masyarakat Betawi di tengah arus modernisasi Jakarta. ***

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KH Lutfi Hakim Menyambut Baik Pembangunan Tugu Golok Cakung

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Golok Cakung berdasarkan SK Gubernur Nomor 91 Tahun 2022 telah ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya. Oleh karena itu, sebagai upaya untuk melestarikan dan mengenalkannya kepada masyarakat, Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta pada Tahun Anggaran 2024 berencana membangun Tugu Golok Cakung yang berlokasi di Jalan Raya Hamengkubuwono IX (dahulu Jalan Raya Bekasi) RT 002/02 Kelurahan Cakung Barat Kecamatan Cakung Jakarta Timur. Lokasi tersebut merupakan hasil rapat pada hari Senin (19/8) di kantor Kecamatan Cakung yang dipimpin oleh Camat Cakung. Turut hadir dalam rapat itu, utusan dari Dinas Kebudayaan Propinsi DKI Jakarta, Sudin Kebudayaan Kotamadya Jakarta Timur, Ketua Umum Forum Betawi Rempug (FBR), Ketua Forkabi Jakarta Timur, Ketua Gardu FBR setempat dan beberapa tokoh Betawi kampung Cakung selaku pemilik, pecinta dan simpatisan golok Cakung. Menurut Kyai Lutfi Hakim, pemilihan lokasi tugu tersebut tidak bisa dilepaskan dari aspek sejarah,...

Imam Besar FBR: Terjemahan Al-Qur’an Bahasa Betawi Bentuk Pengakuan Eksistensi Bahasa Betawi

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta,- Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Kementerian Agama RI berkolaborasi dengan Pusat Studi Betawi (PSB) UIN Jakarta untuk menerjemahkan Al-Qur’an ke dalam Bahasa Betawi. Kick offnya dilaksanakan pada bulan Ramadhan 1445 H yang lalu, dan dilanjutkan dengan Fullboard Meeting Pembahasan Hasil Terjemahan tersebut sejak Rabu-Jumat (10-12/7). Imam Besar Forum Betawi Rempug, KH Lutfi Hakim, sebagai salah satu peserta yang terlibat di dalamnya memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas upaya tersebut. Menurutnya, hal ini merupakan bentuk pengakuan terhadap eksistensi bahasa Betawi sebagai bahasa penutur keempat terbesar yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Lebih jauh, Kyai Lutfi Hakim, yang juga Ketua Bidang Seni dan Budaya MUI Jakarta ini mengatakan bahwa Penerjemahan ini sejalan dengan aspirasi masyarakat Betawi di dalam melestarikan bahasa Betawi. “Ini merupakan kerja ibadah, yang denganny...

Alasan Ormas Betawi Terbesar Dukung Mas Pram-Bang Doel

SUARAKAUMBETAWI | Jakarta, - Bismillahirrahmanirrohim, salam Rempug, momentum pesta demokrasi tingkat daerah atau Pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ) tahun 2024 sudah tiba di depan mata. Tentunya partisipasi aktif dalam Pilkada akan menjadi langkah penting bagi masyarakat Betawi atau ormas Forum Betawi Rempug (FBR) untuk mempengaruhi kebijakan guna menuju pembangunan Betawi yang berkelanjutan.  Sebagai ormas terbesar, Forum Betawi Rempug (FBR) tetap berdiri tegak pada garis perjuangannya dalam membawa aspirasi dan hati nurani masyarakat Betawi dengan bersifat tidak netral di Pilkada DKJ 2024. Bukan tanpa alasan, hal ini dilakukan FBR mengingat adanya keinginan fundamental masyarakat Betawi yang menginginkan adanya putra Betawi dalam Pilkada DKJ 2024 sebagai representasi masyarakat Betawi, menghadirkan pemimpin yang  memiliki komitmen penuh dalam membangun dan membersamai masyarakat Betawi menghadapi masa depannya. Pilihan tersebut jatuh kepada Paslon P...